Beri tahu aku, Tuan. Pintu mana yang hendak kau tuju? Biar kurayu
Tuhan agar membukakannya untukmu. Pertama-tama aku hanya bisa menunggu. Barangkali,
kau butuh aku untuk temukan kuncinya. Maka, saat ini aku tengah berupaya, Tuan.
Memperkaya pikiranku, mempertajam pandanganku supaya mampu kiranya aku turut
andil di tiap-tiap bahagia yang kau sesap.