pada singkatnya tatap itu,
tanda tanya jadi yang hadir paling awal
berbaris di belakangnya kesalahan yang itu-itu saja
kau dan aku sibuk dengan luka masing-masing
remuk yang kau bawa berlari itu
tidak akan membawamu ke mana-mana
tidak kepada sembuh
tidak kepada utuh
jika waktu direntangkan seribu tahun lagi,
maka selama itu kuharap pada akhirnya kau mengerti
ini bukan tentang siapa yang puisi jatuh cintanya paling panjang
ini hanya tentang siapa yang sedihnya paling kau kenali
--meski ia berganti baju berkali-kali