“Kalau ada apa-apa
hubungi aku ya.”
Belum genap 24 jam
kalimat itu terucap tapi sudah banyak apa-apa yang terjadi. Dan aku ingin kamu
tahu.
Aku ingin kamu tahu bahwa
hari pertamaku di kantor baru berjalan dengan baik. Aku menyukai pekerjaanku
yang baru. Saking sukanya, aku sampai lupa makan. Persetan dengan makan, aku
bahagia. Hatiku membuncah hebat, tidak sabar ingin bercerita padamu lewat
telepon tengah malam. Seperti biasanya, seperti yang biasa kita lakukan. Sampai
sesuatu menyadarkanku bahwa kamu tidak ada lagi...
Kamu tidak ada lagi.
Di perjalanan pulang,
tiba-tiba saja tubuhku melemas. Aku jatuh begitu saja.
“Kalau ada apa-apa hubungi aku ya.”
Tidak, aku tidak mau
menghubungimu. Sungguh...
“Kalau ada apa-apa hubungi aku ya.”
“Kalau ada apa-apa hubungi aku ya.”
Pada akhirnya, egoku
kalah bertaruh dengan suara pesanmu padaku ketika terakhir kali kamu
mengantarku. Dengan bodohnya, aku menghubungimu. Sekali.. Dua kali... Tapi
tidak ada suaramu di ujung telepon sana. Aku hanya mendengar suara tangisku
sendiri.