Aku tak pernah menyadari bahwa ternyata waktu bergegas begitu lekas. Sebab segala tentangmu masih terasa seperti kemarin.
Kemarin kau masih mengejarku. Kemarin kau masih di pelukku. Kemarin kau bilang kau mencintaiku. Kemarin kau bilang kau mengagumiku. Kemarin yang mana? Ah, itu kemarin yang sudah lama sekali. Memori barumu mungkin tak lagi sudi menyimpan kemarin-kemarinku.
Di suatu kemarin, kau memintaku menemanimu dengan caramu yang tak terduga. Dan seperti yang pernah kukatakan padamu, tanpa kau minta, aku takkan berniat untuk pergi darimu. Aku senang berada di dekatmu, memeluk mimpi-mimpimu, seraya menyelipkan doa di antaranya.